Minggu, 20 Oktober 2013

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA


@ Membaca Teks Drama Anak
Ayo, pelajarilah teks drama anak berikut, kemudian mainkan di depan kelas bersama teman-teman!



Ahli Gajah Sumatra

Latar           : Teras depan rumah. Tampak ayah Bayu sedang duduk membaca koran.
Bayu            : (berjalan keluar menghampiri ayahnya)
                     “Ada berita menarik hari ini, Yah?”
Ayah            : (membolak-balik koran)
                     “Ada. Gajah Sumatra terancam punah.”
Bayu            : (mendekati ayahnya)
                     “Punah bagaimana, Yah?”
Ibu              : (keluar membawa secangkir kopi)
                     “Ini kopi dan pisang gorengnya, Yah!”
Ayah            : “Terima kasih, Bu.”
Ibu              : “Kamu mau minum apa, Yu?”
Bayu            : “Terima kasih, Bu. Nanti Bayu ambil sendiri.”
Ibu              : Ya, sudah. (duduk di kursi sebelah ayah)
Bayu            : “Teruskan lagi, Yah, ceritanya?”
Ibu              : “Apa yang sedang diperbincangkan?”
Ayah            : “Tentang gajah di Sumatra yang hampir punah, Bu.”
Ibu              : “Wah, lama-lama gajah bisa punah, Pak?”
Ayah            : “Itulah yang sedang kami perbincangkan, Bu.”
Bayu            : “Apa tidak diselamatkan, Yah?”
Ayah            : “Menurut koran ini, sudah. Akan tetapi, baru tahap menghalau dan menggiring.”


Ibu              : “Apa kendalanya, Pak?”
Ayah            : “Biasa, masalah biaya dan lahan.”
Ibu              : “Biaya?”
Ayah            : “Ya, biaya. Untuk menagkap satu ekor gajah saja diperlukan biaya Rp 2,4 juta.”
Bayu            : “Oh, besar juga biayanya.”
Ayah            : “Memang cukup besar.”
Ibu              : “Apa petugas tidak bekerja sama dengan pemerintah setempat?”
Ayah            : “Sudah, bahkan, mereka mengusulkan agar gajah dihalau ke Hutan Lindung Teso Nelo.”
Ibu              : “Bahaimana tanggapannya?”
Ayah            : “Mereka menolak.”
Bayu            : “Alasannya, Yah?”
Ayah            : “Gajah akan merusak kebun kelapa sawit.”
Bayu            : “Wah, kalau begitu repot juga, ya?”
Ayah            : “Tidak juga, yang penting semua mau saling membantu.”
Bayu            : “Caranya, Yah?”
Ayah            : “Gajah-gajah itu harus ditempatkan di daerah yang lebih aman.”
Ibu              : “Wah, rupanya ayah ahli gajah juga.”

(Sumber: Buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VI)
Memahami Isi Teks Drama

Pernahkan kamu menonton pementasan drama anak di kotamu? Menonton drama anak sangat mengasyikkan. Kamu akan merasa terhibur. Banyak hal yang dapat kamu perhatikan ketika menonton sebuah pementasan drama. Misalnya, kostum yang dikenakan para pemain atau latar yang digambarkan di atas panggung pementasan.
Sebuah drama dapat ditonton dalam bentuk pementasan dan dapat pula dibaca dalam bentuk naskah drama. Pada Semester satu, kamu pernah belajar memahami unsur-unsur dalam sebuah cerita. Naskah drama tidak jauh berbeda dengan sebuah cerita atau dongeng. Naskah drama mempunyai unsur-unsur sebagai berikut.
1.     Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam drama.
2.     Sifat (watak)
Sifat atau watak tokoh dapat diketahui dari perkataan dan perbuatannya. Misalnya, tokoh yang suka memfitnah teman, memiliki sifat jahat.
3.     Latar
Latar adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar dibedakan atas:
a.  Latar waktu, misalnya pagi hari, siang hari, malam hari.
b.  Latar tempat, misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, di pasar, dan sebagainya.
c.   Latar suasana, misalnya suasana gembira, sedih, cemas, dan sebagainya.
 Mari Mengidentifikasi Berbagai Unsur (Tokoh, Sifat, Latar, Tema, Jalan, Cerita, dan Amanat) dari Teks Drama Anak


4.     Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama. Tema harus dirumuskan sendiri oleh pembaca melalui keseluruhan peristiwa dalam cerita (drama).
5.     Jalan cerita (alur)
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita (drama) yang saling berhubungan.
Alur terdiri atas sebagai berikut:
a.      Eksposisi (pemaparan), yaitu pengarang mulai mengenalkan tokoh-tokohnya.
b.      Pertikaian, yaitu tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik antartokoh maupun pada diri seorang tokoh.
c.      Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi tokoh mencapai puncaknya.
d.      Leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun.
e.      Penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.
Apabila tahap-tahap di atas disajikan oleh pengarang secara urut dari tahap pemaparan hingga penyelesaian, dinamakan alur maju. Apabila  tahap-tahap alur di atas disajikan secara mundur, disebut alur mundur. Dan apabila disajikan secara gabungan antara maju dan mundur, dinamakan alur gabungan (campuran).
6.     Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam drama. Amanat berhubungan erat dengan tema. Amanat dapat dirumuskan setelah tema berhasil dirumuskan.
Tugas 


Ketika membaca naskan drama, carilah unsur-unsur tersebut. Tandailah unsur-unsur yang kamu tentukan. Temukan pula kutipan dalam naskah drama yang menjelaskan unsur-unsur yang kamu temukan.
Sebuah naskah drama bertujuan untuk dipentaskan. Oleh karena itu, dalam naskah drama juga terdapat petunjuk untuk pementasan drama. Petunjuk tersebut berupa gambaran suasana panggung dan tingkah laku pemain.


LEMBAR PENILAIAN 

1.  Elis : (datang dari ruang dalam)
“Ya ... Pak. Ada apa, Pak?”
Kakek : “Mana Ari dan Adi? Sudah sore begini belum di rumah.”
Elis : ”Main ... Pak. Tadi bawa motor.”
Kakek : “Aduh, Elis. Bagaimana kalian membesarkan anak?
Akan jadi apa cucuku kelak?”
Elis : “Sudahlah ... Pak. Kan, Adi dan Ari sudah biasa naik motor!”
Kakek : “Kau dan suamimu memanjakannya. Mereka masih di SMP, belum berhak punya SIM.”
Elis : “Biar masa kecil mereka senang, Pak! Tidak seperti kita dulu!”
Kakek : “Aduh ... Lis! Itu, cara mendidik anak yang ....”
Percakapan di atas adalah penggalan karya yang berbentuk ....
  1. prosa
  2. puisi
  1. drama
  2. prosa dan drama

2.  Pernyataan kakek kepada Elis dalam percakapan pada soal nomor 4 di atas menyatakan rasa ....
  1. khawatir
  2. ingin tahu
  1. marah
  2. takut
  
1.  Sikap Elis terhadap anaknya dalam percakapan di atas adalah ....
  1. sayang
  2. bijaksana
  1. memanjakan
  2. mendidik

2.  Sondang :“Anggi beli, ya? Ini koran dan majalahku masih banyak.”
Anggi : “Wah, Sondang. Maaf, Son, ini aku baru beli majalah dari Usup.”
Sondang : “Jadi, Usup baru dari sini, ya ?”
Anggi : “Iya, baru saja.”
Sondang : “Wah, harus kuhajar dia! Dia selalu mendahului aku.” (Menaiki sepedanya dan buru-buru pergi).
Anggi : (heran) “He, Son. Tunggu! Kenapa kamu mau menghajar Usup?”
”Jangan, Son! Son, Sondang! Jangan!”
Watak yang diperankan oleh Sondang pada drama di atas adalah
....
  1. pemarah
  2. pemaaf
  1. penyabar
  2. penakut

3.  Alur atau jalan cerita pada drama di atas yaitu ....
  1. alur maju
  2. alur mundur
  1. alur tetap
  2. alur maju
 1.  Sondang :“Anggi beli, ya? Ini koran dan majalahku masih banyak.”
Anggi : “Wah, Sondang. Maaf, Son, ini aku baru beli majalah dari Usup.”
Sondang : “Jadi, Usup baru dari sini, ya ?”
Anggi : “Iya, baru saja.”
Sondang : “Wah, harus kuhajar dia! Dia selalu mendahului aku.” (Menaiki sepedanya dan buru-buru pergi).
Anggi : (heran) “He, Son. Tunggu! Kenapa kamu mau menghajar Usup?”
”Jangan, Son! Son, Sondang! Jangan!”
Watak yang diperankan oleh Sondang pada drama di atas adalah
....
  1. pemarah
  2. pemaaf
  1. penyabar
  2. penakut

2.  Alur atau jalan cerita pada drama di atas yaitu ....
  1. alur maju
  2. alur mundur
  1. alur tetap
  2. alur maju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar