@ Membaca Teks Drama
Anak
Ayo, pelajarilah teks drama anak berikut, kemudian
mainkan di depan kelas bersama teman-teman!
Ahli Gajah Sumatra
Latar : Teras depan rumah. Tampak ayah Bayu sedang duduk
membaca koran.
Bayu : (berjalan
keluar menghampiri ayahnya)
“Ada berita menarik hari ini, Yah?”
Ayah : (membolak-balik
koran)
“Ada. Gajah Sumatra terancam punah.”
Bayu : (mendekati
ayahnya)
“Punah bagaimana, Yah?”
Ibu : (keluar
membawa secangkir kopi)
“Ini kopi dan pisang gorengnya, Yah!”
Ayah : “Terima kasih, Bu.”
Ibu : “Kamu mau minum apa, Yu?”
Bayu : “Terima
kasih, Bu. Nanti Bayu ambil sendiri.”
Ibu : Ya,
sudah. (duduk di kursi sebelah ayah)
Bayu :
“Teruskan lagi, Yah, ceritanya?”
Ibu : “Apa
yang sedang diperbincangkan?”
Ayah :
“Tentang gajah di Sumatra yang hampir punah, Bu.”
Ibu : “Wah,
lama-lama gajah bisa punah, Pak?”
Ayah : “Itulah
yang sedang kami perbincangkan, Bu.”
Bayu : “Apa tidak diselamatkan, Yah?”
Ayah : “Menurut koran ini, sudah.
Akan tetapi, baru tahap menghalau dan menggiring.”
|
Ibu : “Apa
kendalanya, Pak?”
Ayah : “Biasa,
masalah biaya dan lahan.”
Ibu :
“Biaya?”
Ayah : “Ya,
biaya. Untuk menagkap satu ekor gajah saja diperlukan biaya Rp 2,4 juta.”
Bayu : “Oh,
besar juga biayanya.”
Ayah : “Memang
cukup besar.”
Ibu : “Apa
petugas tidak bekerja sama dengan pemerintah setempat?”
Ayah : “Sudah,
bahkan, mereka mengusulkan agar gajah dihalau ke Hutan Lindung Teso Nelo.”
Ibu :
“Bahaimana tanggapannya?”
Ayah : “Mereka
menolak.”
Bayu :
“Alasannya, Yah?”
Ayah : “Gajah
akan merusak kebun kelapa sawit.”
Bayu : “Wah,
kalau begitu repot juga, ya?”
Ayah : “Tidak
juga, yang penting semua mau saling membantu.”
Bayu :
“Caranya, Yah?”
Ayah :
“Gajah-gajah itu harus ditempatkan di daerah yang lebih aman.”
Ibu : “Wah,
rupanya ayah ahli gajah juga.”
(Sumber: Buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VI)
|
Pernahkan
kamu menonton pementasan drama anak di kotamu? Menonton drama anak sangat
mengasyikkan. Kamu akan merasa terhibur. Banyak hal yang dapat kamu
perhatikan ketika menonton sebuah pementasan drama. Misalnya, kostum yang
dikenakan para pemain atau latar yang digambarkan di atas panggung
pementasan.
Sebuah
drama dapat ditonton dalam bentuk pementasan dan dapat pula dibaca dalam
bentuk naskah drama. Pada Semester satu, kamu pernah belajar memahami
unsur-unsur dalam sebuah cerita. Naskah drama tidak jauh berbeda dengan
sebuah cerita atau dongeng. Naskah drama mempunyai unsur-unsur sebagai
berikut.
1.
Tokoh
Tokoh
adalah pelaku dalam drama.
2.
Sifat
(watak)
Sifat
atau watak tokoh dapat diketahui dari perkataan dan perbuatannya. Misalnya,
tokoh yang suka memfitnah teman, memiliki sifat jahat.
3.
Latar
Latar
adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar dibedakan
atas:
a.
Latar waktu, misalnya pagi hari,
siang hari, malam hari.
b.
Latar tempat, misalnya di rumah, di
jalan, di sekolah, di pasar, dan sebagainya.
c.
Latar suasana, misalnya suasana
gembira, sedih, cemas, dan sebagainya.
Mari
Mengidentifikasi Berbagai Unsur (Tokoh, Sifat, Latar, Tema, Jalan, Cerita, dan
Amanat) dari Teks Drama Anak
|
4. Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang
mendasari pembuatan naskah drama. Tema harus dirumuskan sendiri oleh
pembaca melalui keseluruhan peristiwa dalam cerita (drama).
5. Jalan
cerita (alur)
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam
cerita (drama) yang saling berhubungan.
Alur terdiri atas sebagai berikut:
a. Eksposisi (pemaparan), yaitu pengarang
mulai mengenalkan tokoh-tokohnya.
b. Pertikaian, yaitu tahap alur yang
menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik antartokoh maupun pada diri
seorang tokoh.
c. Klimaks, yaitu tahap alur yang
menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi tokoh mencapai puncaknya.
d. Leraian, yaitu tahap alur yang
menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun.
e. Penyelesaian, yaitu tahap yang
menggambarkan bahwa persoalan selesai.
Apabila tahap-tahap di atas disajikan
oleh pengarang secara urut dari tahap pemaparan hingga penyelesaian,
dinamakan alur maju.
Apabila tahap-tahap alur di atas
disajikan secara mundur, disebut alur
mundur. Dan apabila disajikan secara gabungan antara maju dan mundur,
dinamakan alur gabungan (campuran).
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan pengarang dalam drama. Amanat berhubungan erat dengan tema.
Amanat dapat dirumuskan setelah tema berhasil dirumuskan.
Tugas
|
Ketika
membaca naskan drama, carilah unsur-unsur tersebut. Tandailah unsur-unsur
yang kamu tentukan. Temukan pula kutipan dalam naskah drama yang menjelaskan
unsur-unsur yang kamu temukan.
Sebuah
naskah drama bertujuan untuk dipentaskan. Oleh karena itu, dalam naskah
drama juga terdapat petunjuk untuk pementasan drama. Petunjuk tersebut
berupa gambaran suasana panggung dan tingkah laku pemain.
|
LEMBAR PENILAIAN
1.
Elis : (datang dari
ruang dalam)
“Ya
... Pak. Ada apa, Pak?”
Kakek
: “Mana Ari dan Adi? Sudah sore begini belum di rumah.”
Elis
: ”Main ... Pak. Tadi bawa motor.”
Kakek
: “Aduh, Elis. Bagaimana kalian membesarkan anak?
Akan
jadi apa cucuku kelak?”
Elis
: “Sudahlah ... Pak. Kan, Adi dan Ari sudah biasa naik motor!”
Kakek
: “Kau dan suamimu memanjakannya. Mereka masih di SMP, belum berhak punya SIM.”
Elis
: “Biar masa kecil mereka senang, Pak! Tidak seperti kita dulu!”
Kakek
: “Aduh ... Lis! Itu, cara mendidik anak yang ....”
Percakapan
di atas adalah penggalan karya yang berbentuk ....
|
|
2.
Pernyataan kakek
kepada Elis dalam percakapan pada soal nomor 4 di atas menyatakan rasa ....
|
|
1.
Sikap Elis terhadap
anaknya dalam percakapan di atas adalah ....
|
|
2.
Sondang :“Anggi beli,
ya? Ini koran dan majalahku masih banyak.”
Anggi
: “Wah, Sondang. Maaf, Son, ini aku baru beli majalah dari Usup.”
Sondang
: “Jadi, Usup baru dari sini, ya ?”
Anggi
: “Iya, baru saja.”
Sondang
: “Wah, harus kuhajar dia! Dia selalu mendahului aku.” (Menaiki sepedanya dan
buru-buru pergi).
Anggi
: (heran) “He, Son. Tunggu! Kenapa kamu mau menghajar Usup?”
”Jangan,
Son! Son, Sondang! Jangan!”
Watak
yang diperankan oleh Sondang pada drama di atas adalah
....
|
|
3. Alur
atau jalan cerita pada drama di atas yaitu ....
|
|
1.
Sondang :“Anggi beli,
ya? Ini koran dan majalahku masih banyak.”
Anggi
: “Wah, Sondang. Maaf, Son, ini aku baru beli majalah dari Usup.”
Sondang
: “Jadi, Usup baru dari sini, ya ?”
Anggi
: “Iya, baru saja.”
Sondang
: “Wah, harus kuhajar dia! Dia selalu mendahului aku.” (Menaiki sepedanya dan
buru-buru pergi).
Anggi
: (heran) “He, Son. Tunggu! Kenapa kamu mau menghajar Usup?”
”Jangan,
Son! Son, Sondang! Jangan!”
Watak
yang diperankan oleh Sondang pada drama di atas adalah
....
|
|
2. Alur
atau jalan cerita pada drama di atas yaitu ....
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar